Camilan atau snack bukan sekadar makanan ringan untuk mengganjal perut. Blog Seputar Cemilan Lezat akan merangkun ragam kudapan unik dari berbagai negara.
Di banyak budaya, camilan mencerminkan kekayaan sejarah, tradisi kuliner, serta bahan lokal yang menjadi ciri khas sebuah negara.
Beberapa camilan bahkan sudah menjadi ikon nasional dan dijajakan di setiap sudut kota, baik oleh pedagang kaki lima hingga restoran kelas atas.
Saat siang menjelang sore dan rasa lapar mulai datang, sebagian orang menyeduh teh atau kopi dan menikmati camilan ringan.
Tapi, pernahkah Anda mencoba camilan khas dari negara lain yang punya rasa unik dan berbeda dari biasanya?
Camilan Unik dari Berbagai Negara
Berikut adalah daftar camilan unik dari berbagai belahan dunia yang menarik untuk Anda ketahui, dan mungkin bisa masuk daftar must-try saat berkunjung ke negara asalnya.
1. Alfajores – Argentina
Alfajores adalah camilan manis berbentuk biskuit sandwich yang terdiri dari dua lapisan cookies lembut, dengan isian dulce de leche – yaitu susu kental manis yang dimasak hingga menjadi karamel.
Selain itu, alfajores sering dilapisi cokelat, ditaburi gula halus, atau dilumuri kelapa parut, tergantung daerah dan preferensi produsen.
- Asal-usul: Alfajores berasal dari tradisi kuliner Spanyol era Moor, namun diadopsi dan dimodifikasi oleh budaya Amerika Selatan, khususnya Argentina dan Uruguay.
- Ciri khas: Tekstur luarnya lembut namun tidak rapuh, dengan rasa manis yang khas dari isian karamel susu.
- Varian lokal: Ada alfajores de maicena (menggunakan tepung maizena) dan alfajores cordobeses yang lebih padat.
- Waktu ideal menyantap: Umumnya disantap sebagai teman minum kopi pada sore hari, atau diberikan sebagai hadiah saat hari besar nasional di Argentina.
- Nilai budaya: Menjadi ikon kuliner nasional – bahkan memiliki hari perayaan khusus yakni Día del Alfajor setiap 11 Mei.
2. Pierogi – Polandia
Pierogi adalah sejenis dumpling atau pangsit khas Eropa Timur yang sangat populer di Polandia.
Dibuat dari adonan tepung gandum, air, dan sedikit garam, pierogi direbus terlebih dahulu lalu ditumis ringan dengan mentega dan bawang bombai agar aromanya lebih sedap.
- Isian populer:
- Pierogi Ruskie: kentang tumbuk dan keju putih.
- Pierogi z mięsem: daging cincang.
- Pierogi z owocami: buah beri seperti blueberry dan strawberry (musim panas).
- Tradisi & budaya: Pierogi menjadi hidangan wajib saat Natal dan festival keagamaan seperti Wigilia (makan malam malam Natal di Polandia).
- Variasi modern: Tersedia versi vegan, gluten-free, dan bahkan dengan isian cokelat atau Nutella untuk selera anak muda.
- Nilai gizi: Mengenyangkan, cocok untuk camilan berat atau hidangan utama ringan.
3. Pai Asin (Meat Pie) – Australia
Pai asin atau meat pie adalah makanan jalanan yang sangat populer di Australia dan juga Selandia Baru.
Camilan ini biasanya berukuran kecil, cocok digenggam, dan berisi adonan daging berbumbu yang dibungkus kulit pie renyah.
- Isi umum:
- Daging sapi cincang
- Jamur, saus tomat kental, keju leleh
- Beberapa versi menyertakan kacang polong atau saus lada hitam
- Ukuran & kemasan: Seukuran telapak tangan, bisa langsung disantap tanpa alat makan.
- Tradisi lokal: Kerap disantap saat pertandingan kriket atau rugby sebagai makanan praktis dan hangat.
- Kehadiran di industri makanan: Dijual di supermarket, toko roti lokal, hingga kios stasiun. Bahkan ada pie floaters – pai asin disajikan di atas semangkuk sup kacang hijau (khusus di Adelaide).
- Status nasional: Sering dijuluki sebagai Australia’s national dish.
4. Speculoos (Biscoff) – Belgia
Speculoos adalah biskuit renyah beraroma rempah-rempah khas Belgia yang biasa dikaitkan dengan perayaan Natal di Eropa Barat.
Buskuit ini adalah Snack Unik dari Luar Negeri yang Perlu Kamu Coba dengan tawaran rasa tak biasa.
Speculoos biasanya berwarna cokelat keemasan dan dihiasi dengan ukiran atau motif tertentu.
- Bahan utama: Tepung terigu, gula merah, kayu manis, cengkeh, jahe, dan kadang kapulaga.
- Sejarah: Dahulu hanya dibuat untuk merayakan Hari Santo Nikolaus pada Desember, tetapi kini diproduksi sepanjang tahun.
- Versi modern: Diproduksi massal oleh Lotus dan dipasarkan secara global dengan nama Biscoff. Tersedia juga dalam bentuk pasta oles, topping kue, dan minuman kopi.
- Rasa & tekstur: Manis hangat dengan tekstur garing yang cocok dikombinasikan dengan kopi hitam atau teh.
- Penerimaan global: Sangat populer di Eropa dan Amerika sebagai camilan premium beraroma rempah.
5. Koulouri – Yunani
Koulouri adalah sejenis roti berbentuk lingkaran pipih yang ditaburi biji wijen, mirip dengan bagel namun memiliki tekstur lebih ringan dan kering.
Camilan ini sangat populer di Yunani sebagai sarapan ringan atau pengganjal perut saat pagi.
- Ciri khas: Kulit luarnya garing dan beraroma wijen, sedangkan bagian dalamnya lembut dan agak kenyal.
- Isian & variasi: Beberapa varian diberi isian keju feta, zaitun, atau tomat kering. Versi polos sangat mudah ditemukan di stasiun dan pusat kota Athena.
- Kehadiran di masyarakat: Dijual oleh pedagang kaki lima dan toko roti tradisional, sering disajikan dengan kopi atau jus jeruk.
- Manfaat gizi: Tinggi karbohidrat, mengenyangkan, dan cocok untuk energi saat pagi.
- Sejarah: Diperkirakan berasal dari pengaruh Bizantium dan budaya Ottoman.
6. Halawa (Halva) – Mesir
Halawa (atau halva) adalah camilan manis khas Timur Tengah yang sangat populer di Mesir.
Terbuat dari tahini (pasta biji wijen), camilan ini memiliki tekstur padat namun mudah hancur, dengan cita rasa manis yang intens dan sedikit gurih khas wijen.
- Bahan utama: Tahini, gula, dan terkadang diberi tambahan pistachio, almond, atau vanila.
- Varian regional:
- Halawa tahinia (Mesir): Berbasis tahini, sangat populer di Afrika Utara.
- Halva gandum (India/Iran): Dibuat dari tepung semolina atau tepung gandum.
- Tekstur dan rasa: Padat, sedikit berpasir, meleleh di mulut dengan aftertaste wijen.
- Nutrisi: Sumber protein nabati, lemak sehat dari biji wijen, dan cocok sebagai pengganjal perut.
- Fungsi sosial: Kerap disajikan saat hari raya Islam seperti Ramadan dan Idul Fitri.
7. Tang Hulu – Tiongkok
Tang Hulu adalah camilan tradisional khas Tiongkok yang terdiri dari buah segar yang ditusuk seperti sate dan dilapisi lapisan gula karamel yang keras.
Penampilannya mencolok dan warna-warni, menjadikannya favorit anak-anak maupun orang dewasa saat musim dingin.
- Buah utama: Haws (sejenis crabapple lokal), juga dimodifikasi dengan strawberry, anggur, kiwi, atau tomat cherry.
- Tekstur unik: Lapisan gula yang keras memberikan sensasi “crack” saat digigit, lalu disusul rasa manis dan asam dari buah segarnya.
- Makna budaya: Umumnya dijajakan saat Tahun Baru Imlek dan festival tradisional seperti Lunar Festival.
- Sejarah: Sudah ada sejak Dinasti Song (960-1279), awalnya dipercaya sebagai makanan pengobatan.
- Modernisasi: Kini tersedia dalam bentuk kemasan atau versi mini untuk oleh-oleh.
8. Supplì – Italia
Supplì adalah camilan khas Roma berupa bola nasi (biasanya risotto) yang diisi dengan potongan keju mozzarella, dilapisi telur dan tepung roti, lalu digoreng hingga keemasan.
Nama supplì berasal dari kata Prancis “surprise” – karena kejutan isian keju meleleh di dalamnya.
- Asal-usul: Berasal dari abad ke-19, terinspirasi dari tentara Prancis saat menginvasi Italia.
- Isian khas: Mozzarella dan saus tomat, kadang juga daging atau jamur.
- Perbandingan: Mirip arancini dari Sisilia, namun berukuran lebih kecil dan fokus pada isian keju.
- Sensasi rasa: Gurih di luar, lembut dan creamy di dalam.
- Fungsi kuliner: Dijual di pizzería dan kios jalanan sebagai street food klasik Roma.
9. Pani Puri – India
Pani puri adalah salah satu camilan jalanan paling populer di India yang menggoda dengan kombinasi rasa pedas, asam, dan manis dalam satu gigitan.
Bola kecil renyah (puri) diisi dengan kentang, bawang, bumbu khas India, lalu disiram dengan air rempah (pani).
- Nama lain:
- Golgappa (Uttar Pradesh)
- Puchka (Bengal)
- Phuchka (Bangladesh)
- Ciri khas: Harus dimakan langsung setelah diisi agar tetap renyah dan tidak lembek.
- Sensasi unik: Perpaduan tekstur renyah, cairan pedas, dan bumbu masala meledak di mulut.
- Kapan disantap: Umumnya di sore hari, sebagai camilan atau makanan ringan sebelum makan malam.
- Pengalaman sosial: Dijual oleh pedagang kaki lima, biasanya dalam sistem makan di tempat cepat-satu demi satu.
10. Miang Kham – Thailand
Miang Kham adalah camilan tradisional Thailand yang berarti “gigitan berisi.”
Menggunakan daun sirih sebagai pembungkus, camilan ini diisi aneka bahan aromatik seperti jahe, cabai, kelapa sangrai, kacang tanah, dan saus manis.
- Arti nama:
- Miang = bungkus kecil/gigitan
- Kham = satu atau tunggal
- Isian umum: Kelapa parut sangrai, jahe cincang, bawang putih, cabai rawit, kacang tanah sangrai, udang kering, potongan jeruk nipis, dan saus khas manis kental dari gula aren.
- Sensasi rasa: Manis, asam, pedas, dan gurih – semua rasa berpadu dalam satu gigitan segar.
- Nilai kesehatan: Kaya serat, vitamin, dan antioksidan dari bahan segar.
- Penyajian: Biasanya disajikan dalam piring besar untuk dinikmati bersama-sama.
11. Senbei – Jepang
Senbei adalah kerupuk beras khas Jepang yang telah menjadi bagian penting dari budaya ngemil di Negeri Sakura.
Dikenal dengan tekstur renyah dan rasa bervariasi, senbei bisa dipanggang atau digoreng dan seringkali dibumbui kecap asin atau gula.
- Bahan dasar: Beras ketan atau beras biasa yang ditumbuk, dibentuk, dan dikeringkan.
- Varian rasa: Asin (kecap, rumput laut, wasabi) dan Manis (gula merah, madu).
- Ukuran: Mulai dari kecil seperti koin hingga sebesar telapak tangan.
- Tradisi menyantap: Umumnya disajikan bersama teh hijau saat sore hari atau dalam acara ochakai (upacara minum teh).
- Nilai budaya: Tersedia di hampir setiap toko oleh-oleh di Jepang, termasuk dalam omiyage (hadiah perjalanan).
Dari manisan legit seperti alfajores hingga camilan renyah seperti senbei, setiap negara punya ciri khas tersendiri dalam budaya ngemil.
Tak hanya mengenyangkan, camilan unik dari berbagai negara ini juga bisa membawa kita mengenal budaya lain melalui rasa.
Jadi, jika Anda termasuk pencinta kuliner, tidak ada salahnya menjelajah dunia lewat camilan.
Siapa tahu, camilan dari luar negeri ini bisa menjadi inspirasi usaha makanan kecil yang unik di Indonesia!