10 Kuliner Unik dari Berbagai Negara: Dari Bahan hingga Proses Masak Tak Lazim

Avatar photo

Citra P

Kuliner Unik dari Berbagai Negara: Dari Bahan hingga Proses Masak Tak Lazim

Wisata kuliner bukan sekadar soal mencicipi makanan yang lezat, melainkan juga tentang mengeksplorasi kekayaan budaya, tradisi, dan cara pandang masyarakat terhadap makanan.

Bagi sebagian orang, menjelajahi rasa berarti juga mencicipi sesuatu yang tak biasa – mulai dari bahan-bahan ekstrem, proses masak yang nyentrik, hingga tampilan yang bisa menggugah atau justru mengguncang perut.

Kuliner Unik dari Berbagai Negara

Berikut ini adalah daftar 10 kuliner unik dari berbagai negara di dunia. Mulai dari gurita hidup di Korea, embrio bebek rebus di Filipina, hingga keju berisi larva di Italia.

Bukan untuk semua orang, tapi jelas menghadirkan pengalaman tak terlupakan.

1. Sannakji – Korea Selatan

Kuliner Unik dari Berbagai Negara: Sannakji Korea Selatan

Sannakji adalah salah satu makanan ekstrem paling ikonik dari Korea Selatan yang dibuat dari gurita hidup berukuran kecil (nakji) yang dipotong-potong saat masih segar dan langsung disajikan mentah.

Walau sudah dipotong, tentakel gurita masih aktif bergerak, membuat pengalaman menyantapnya terasa sangat menantang.

  • Bahan utama: Gurita hidup (nakji), minyak wijen, biji wijen, dan kecap asin.
  • Rasa dan tekstur: Segar, kenyal, dan sedikit asin. Minyak wijen menambahkan aroma harum dan rasa gurih.
  • Risiko kesehatan: Tentakel yang masih aktif bisa menempel di langit-langit mulut atau kerongkongan jika tidak dikunyah dengan baik, sehingga harus dimakan dengan hati-hati.
  • Budaya lokal: Dianggap sebagai simbol keberanian dan kejantanan, terutama di kalangan pria.
  • Tempat populer mencoba: Restoran seafood di kawasan Noryangjin Fish Market (Seoul) atau Jagalchi Market (Busan).

2. Shirako – Jepang

Shirako (白子) secara harfiah berarti “anak putih” dan merujuk pada sperma ikan jantan, biasanya dari ikan kod, buntal, atau anglerfish.

Meski terdengar ekstrem, shirako dianggap sebagai delikatesen musim dingin dan sering dijumpai di restoran kelas atas di Jepang.

  • Tekstur dan rasa: Sangat lembut, creamy, dan agak gurih. Banyak orang membandingkannya dengan tofu, tetapi dengan aroma laut yang khas.
  • Cara penyajian: Bisa disajikan mentah sebagai sushi/sashimi, direbus, dikukus, atau digoreng tempura.
  • Nilai gizi: Kaya protein dan lemak sehat, serta dipercaya dapat meningkatkan stamina pria.
  • Fakta unik: Shirako dianggap sebagai washoku (masakan Jepang) yang mencerminkan keindahan musim dingin dalam kuliner.

3. Balut – Filipina

Balut - Filipina

Balut adalah telur bebek yang telah dibuahi dan dikembangkan menjadi embrio bebek berusia 14-21 hari yang kemudian direbus dan dimakan langsung dari cangkangnya.

Baca Juga:  8 Tempat Wisata di Jogja yang Lagi Hits Dikunjungi

Di balik tampilannya yang ekstrem, balut merupakan makanan jalanan yang sangat populer di Filipina dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya.

  • Komponen telur: Terdiri dari kuning telur, embrio bebek yang sudah membentuk tulang dan bulu, serta cairan kaldu alami.
  • Rasa dan sensasi: Perpaduan antara telur rebus, kaldu gurih, dan tekstur daging muda yang lembut.
  • Nilai gizi: Tinggi protein, zat besi, dan vitamin B12.
  • Tradisi dan budaya: Dikonsumsi sebagai makanan penguat tenaga, terutama oleh pria. Banyak dijual malam hari di trotoar kota Manila.
  • Cara makan tradisional: Ditaburi garam, cuka, dan kadang cabai atau daun mint.

4. Belalang Goreng – Thailand

Belalang goreng adalah bagian dari kultur kuliner serangga di Thailand, yang sudah lama dianggap sebagai sumber protein alternatif.

Belalang dibersihkan dan digoreng renyah, lalu diberi bumbu seperti garam, cabai bubuk, atau saus.

  • Cita rasa dan tekstur: Renyah di luar, ringan di dalam. Rasa umumnya gurih seperti kacang, terutama bagian perutnya.
  • Kandungan gizi: Sangat tinggi protein, serat, serta rendah lemak jenuh.
  • Nilai lingkungan: Produksi serangga sebagai makanan memiliki jejak karbon yang jauh lebih kecil dibanding daging sapi atau ayam.
  • Popularitas: Dijual di banyak pasar malam dan festival di Thailand, seperti Khao San Road (Bangkok) dan Chiang Mai Night Bazaar.
  • Serangga lain yang bisa dicoba: Jangkrik, ulat bambu, dan kalajengking.

5. Tarantula Goreng – Kamboja

Kuliner Unik dari Berbagai Negara: Tarantula Goreng Kamboja

Kuliner ekstrem ini berasal dari kota Skuon di Kamboja, tempat tarantula goreng menjadi camilan tradisional sejak masa kelaparan akibat rezim Khmer Merah.

Tarantula (biasanya jenis Haplopelma albostriatum) digoreng utuh setelah dibumbui dengan garam, bawang putih, dan MSG.

  • Tekstur dan rasa: Renyah di luar, daging bagian perut lembut dan sedikit manis. Bagian kaki dan taring bisa dikunyah, tapi kadang dibuang.
  • Fungsi budaya: Awalnya dikonsumsi karena keterpaksaan, kini menjadi sajian eksotis yang diburu wisatawan.
  • Fakta menarik: Dianggap sebagai sumber protein tinggi, bahkan dipercaya memiliki khasiat afrodisiak oleh sebagian masyarakat lokal.
  • Penyajian modern: Kadang disajikan di restoran sebagai bagian dari bug-tasting platter.

6. Beondegi – Korea Selatan

Beondegi adalah camilan jalanan tradisional Korea yang terbuat dari kepompong ulat sutera yang dikukus atau direbus.

Baca Juga:  11 Makanan Aneh di Dunia yang Bikin Penasaran dan Tantang Nyali Makanmu

Meski terdengar ekstrem bagi sebagian orang, camilan ini sangat populer di kalangan masyarakat Korea, terutama generasi tua, karena dianggap sebagai makanan penuh nostalgia dan gizi tinggi.

  • Tekstur dan rasa: Kulit luar sedikit kenyal, bagian dalam lembek dengan rasa earthy – kombinasi seperti kacang bercampur kayu basah.
  • Cara penyajian: Umumnya disajikan hangat dalam gelas kertas dari pedagang kaki lima, atau dikalengkan dan dijual di toko swalayan.
  • Nilai gizi: Kaya akan protein, zat besi, dan serat alami.
  • Fakta sejarah: Dulunya dijadikan sumber protein murah saat Perang Korea dan masa pemulihan pascaperang.
  • Popularitas modern: Kini lebih sering dijumpai di kota kecil atau sebagai makanan nostalgia, namun juga menjadi curiosity food bagi wisatawan.

7. Casu Marzu – Italia

Casu Marzu - Italia

Casu marzu berarti “keju busuk” dalam bahasa Sardinia. Keju ini merupakan versi fermentasi ekstrem dari pecorino, yang dibiarkan membusuk secara alami dengan bantuan larva lalat keju (Piophila casei).

Larva ini mempercepat fermentasi dan menciptakan tekstur sangat lembut, nyaris seperti pasta.

  • Tekstur dan rasa: Lembut dan lumer di mulut, dengan aroma menyengat dan rasa tajam yang hanya cocok untuk penikmat keju ekstrem.
  • Larva hidup: Saat disajikan, larva masih aktif bergerak. Beberapa orang memakannya bersama larva, sementara yang lain memilih membuangnya terlebih dahulu.
  • Status hukum: Dilarang dijual secara komersial di Uni Eropa karena standar keamanan pangan, namun masih dikonsumsi secara tradisional di desa-desa Sardinia.
  • Simbol budaya: Dianggap sebagai simbol warisan kuliner lokal dan bentuk fermentasi “tertinggi” oleh sebagian masyarakat Sardinia.

8. Escamoles – Meksiko

Escamoles adalah larva dan pupa semut dari spesies Liometopum apiculatum yang bersarang di akar tanaman agave atau maguey.

Disebut juga sebagai “kaviar serangga”, escamoles telah menjadi bagian penting dari kuliner adat Meksiko sejak zaman Aztek.

  • Rasa dan tekstur: Mirip telur ikan atau keju lembut, dengan cita rasa kacang dan mentega. Lembut dan meleleh di mulut.
  • Cara penyajian: Dimasak dengan mentega, bawang, cabai, atau sebagai isian taco dan omelet.
  • Nilai gizi: Tinggi protein, rendah lemak jenuh, dan kaya asam amino esensial.
  • Harga dan status: Termasuk makanan mewah, dengan harga tinggi di restoran tradisional Meksiko kelas atas.
  • Musim panen: Terbatas pada akhir musim dingin dan awal musim semi, menjadikannya langka dan bernilai tinggi.
Baca Juga:  11 Kuliner Unik Indonesia yang Wajib Dicoba: Dari Nasi Kucing hingga Kerupuk Melarat

9. Haggis – Skotlandia

Kuliner Unik dari Berbagai Negara: Haggis Skotlandia

Haggis adalah makanan nasional Skotlandia yang sangat erat kaitannya dengan identitas budaya negara tersebut.

Hidangan ini terdiri dari jeroan domba seperti jantung, hati, dan paru-paru yang dicincang dan dicampur dengan oatmeal, bawang, lemak, dan rempah-rempah.

Campuran ini lalu dimasukkan ke dalam perut domba sebagai wadah alami dan direbus hingga matang.

  • Rasa dan tekstur: Padat, gurih, sedikit manis dari bawang dan rempah, dengan aroma daging yang kuat.
  • Tradisi kuat: Disajikan saat perayaan tahunan Burns Night untuk menghormati penyair nasional Skotlandia, Robert Burns, yang menulis puisi khusus tentang haggis.
  • Pelengkap sajian: Disajikan dengan neeps and tatties (lobak dan kentang tumbuk), serta saus whisky gravy.
  • Simbol nasionalisme: Dianggap sebagai simbol keberanian, kesederhanaan, dan kearifan lokal Skotlandia.

10. Miang Kham – Thailand

Miang Kham adalah makanan ringan tradisional Thailand yang berarti “satu gigitan berisi”.

Sajian ini menggunakan daun (biasanya daun sirih atau daun cha plu) sebagai pembungkus berbagai bahan aromatik segar seperti jahe, kelapa sangrai, kacang tanah, udang kering, cabai, bawang merah, dan potongan jeruk nipis.

Semua bahan ini disatukan dengan saus manis gurih berbahan dasar gula kelapa dan ikan.

  • Cita rasa unik: Dalam satu gigitan Anda akan merasakan perpaduan manis, asam, pedas, dan gurih, menciptakan sensasi rasa eksplosif yang seimbang.
  • Manfaat kesehatan: Mengandung banyak antioksidan, vitamin C, dan serat dari bahan-bahan segar alami.
  • Fungsi sosial: Disajikan dalam jamuan makan sebagai pembuka atau camilan santai saat bersosialisasi.
  • Nilai budaya: Melambangkan keharmonisan rasa, keseimbangan unsur alam, dan keahlian dalam menciptakan rasa dari bahan sederhana.

Dari keju berisi larva hingga telur bebek berembrio, daftar kuliner unik dari berbagai negara ini membuktikan bahwa selera makan sangat dipengaruhi budaya dan keberanian menjelajah rasa.

Bagi para pecinta tantangan, makanan-makanan ekstrem ini bisa menjadi pengalaman kuliner yang menggugah adrenalin sekaligus membuka wawasan tentang keragaman tradisi kuliner global.

Jika Anda berani mencoba salah satu dari daftar ini, selamat datang di level baru petualangan gastronomi!

Artikel Terkait