Di berbagai belahan dunia, terdapat kota-kota yang dulunya ramai dengan kehidupan, tetapi kini berubah menjadi kota mati atau ghost town. Periksa link situs untuk informasi selengkapnya.
Penyebabnya beragam, mulai dari bencana alam, perang, kegagalan ekonomi, hingga peristiwa tragis yang memaksa warganya meninggalkan kota tersebut.
Beberapa kota mati ini bahkan menyimpan kisah misterius yang penuh dengan tragedi dan legenda.
Meski telah lama ditinggalkan, beberapa di antaranya kini menjadi destinasi wisata yang menarik perhatian para pelancong dan sejarawan.
Kota Mati di Dunia yang Paling Misterius
Berikut adalah deretan kota mati paling misterius di dunia yang memiliki sejarah kelam dan kisah unik di balik kehancurannya:
1. Pripyat, Ukraina – Kota Hantu Akibat Ledakan Nuklir
Pripyat adalah salah satu kota mati paling terkenal di dunia yang ditinggalkan akibat bencana nuklir.
Kota ini didirikan pada 4 Februari 1970 untuk menampung sekitar 49.000 pekerja dan keluarga mereka yang bekerja di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Chernobyl.
Dengan fasilitas modern, sekolah, rumah sakit, dan taman hiburan, Pripyat merupakan salah satu kota termaju pada masanya.
Namun, pada 26 April 1986, bencana meledaknya reaktor nomor empat PLTN Chernobyl menyebabkan penyebaran radiasi dalam skala besar.
Penduduk Pripyat dievakuasi dalam waktu hanya 36 jam setelah kejadian, tanpa sempat membawa barang-barang pribadi mereka.
Kini, Pripyat menjadi zona terlarang, namun tetap menarik perhatian wisatawan yang ingin melihat dampak dari kecelakaan nuklir terbesar dalam sejarah.
Bangunan yang ditinggalkan, taman hiburan yang tidak pernah digunakan, serta tingkat radiasi yang masih terdeteksi, menjadikan kota ini sebagai simbol kehancuran akibat teknologi nuklir yang tidak terkendali.
2. Oradour-sur-Glane, Prancis – Saksi Kekejaman Perang Dunia II
Terletak di wilayah Nouvelle-Aquitaine, Oradour-sur-Glane adalah salah satu kota yang ditinggalkan sebagai monumen perang.
Pada 10 Juni 1944, pasukan SS Jerman melakukan pembantaian massal terhadap 647 warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak, sebagai bentuk balas dendam terhadap gerakan perlawanan Prancis.
Warga desa dikumpulkan di alun-alun sebelum dipisahkan berdasarkan jenis kelamin. Para perempuan dan anak-anak dibakar hidup-hidup di dalam gereja, sementara laki-laki ditembak di berbagai titik di sekitar desa.
Setelah Perang Dunia II berakhir, pemerintah Prancis memutuskan untuk tidak membangun kembali Oradour-sur-Glane, tetapi membiarkannya dalam kondisi yang hancur sebagai monumen peringatan.
Puing-puing bangunan, mobil yang terbakar, dan gereja yang hancur masih dapat ditemukan di desa ini, menciptakan suasana sunyi dan suram yang menjadi pengingat kelam kekejaman perang.
3. Houtouwan, China – Kota yang Dikuasai Alam
Houtouwan adalah desa nelayan yang terletak di Pulau Shengshan, bagian dari Kepulauan Shengsi di China Timur.
Pada tahun 1980-an, desa ini adalah salah satu komunitas nelayan yang berkembang pesat.
Namun, pada 1990-an, warganya mulai pindah ke daratan utama karena:
- Akses pendidikan dan kesehatan yang sulit,
- Sulitnya transportasi dan distribusi bahan pangan,
- Menurunnya sektor perikanan akibat persaingan industri yang lebih besar di Shanghai.
Pada tahun 2002, desa ini ditinggalkan sepenuhnya dan dalam beberapa dekade, alam mengambil alih.
Kini, tanaman merambat hijau telah menutupi hampir semua bangunan, menciptakan pemandangan unik yang menyerupai kota yang dikonsumsi oleh alam.
Houtouwan kini menjadi destinasi wisata populer bagi fotografer dan pencinta eksplorasi, yang ingin melihat bagaimana alam dapat mengambil kembali tempat yang pernah dihuni manusia.
4. Kayaköy, Turki – Kota yang Ditelan Sejarah
Kayaköy, yang terletak di dekat Fethiye, Turki, dahulu dikenal sebagai Levissi dan merupakan rumah bagi komunitas Muslim Turki dan Kristen Yunani selama berabad-abad.
Namun, pada tahun 1923, setelah Perang Dunia I dan jatuhnya Kekaisaran Ottoman, terjadi pertukaran populasi besar-besaran antara Yunani dan Turki.
Penduduk Yunani dipaksa meninggalkan desa ini dan kembali ke tanah air mereka, sementara warga Muslim yang dipindahkan ke Kayaköy justru memilih untuk tidak menetap di sana karena berbagai alasan, termasuk kondisi desa yang kurang mendukung kehidupan.
Pada 1957, gempa bumi besar menghancurkan sebagian besar bangunan di Kayaköy, memperparah kondisi desa yang sudah ditinggalkan.
Kini, Kayaköy menjadi museum terbuka dengan rumah-rumah batu tua tanpa atap, gereja-gereja yang sudah kosong, dan lorong-lorong sempit yang membawa pengunjung ke masa lalu.
5. Pulau Hashima, Jepang – Pulau Kapal Perang yang Terbengkalai
Terletak sekitar 15 kilometer dari Nagasaki, Pulau Hashima atau Gunkanjima (berarti “Pulau Kapal Perang”) adalah salah satu kota mati paling ikonik di Jepang.
Pulau ini dihuni sejak tahun 1887 ketika cadangan batu bara ditemukan di bawah laut.
Pada puncak kejayaannya, Hashima memiliki populasi lebih dari 5.000 orang, menjadikannya salah satu tempat dengan kepadatan penduduk tertinggi di dunia.
Namun, selama Perang Dunia II, Hashima menjadi lokasi kerja paksa bagi pekerja Korea dan Tiongkok di bawah kekuasaan Jepang.
Kondisi kerja yang keras dan eksploitasi menyebabkan pulau ini mendapat julukan “Pulau Neraka” (Hell Island).
Pada 1974, cadangan batu bara menipis, tambang ditutup, dan para penduduk meninggalkan pulau ini dalam waktu singkat.
Pulau ini kemudian dibiarkan kosong selama beberapa dekade, hingga akhirnya masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2015 sebagai bagian dari revolusi industri Jepang era Meiji.
Kini, Hashima telah dibuka untuk wisata terbatas, tetapi beberapa area tetap dilarang dikunjungi karena bangunan yang rapuh dan rawan runtuh.
Pulau ini juga menjadi inspirasi dalam budaya populer, termasuk muncul dalam film James Bond: Skyfall (2012) sebagai markas antagonis utama.
6. Bodie, California – Kota Emas yang Hilang
Bodie adalah salah satu kota tambang emas yang paling terkenal di Amerika Serikat, yang mengalami puncak kejayaannya pada akhir abad ke-19.
Terletak di sebelah timur Pegunungan Sierra Nevada, kota ini berkembang pesat setelah seorang penambang bernama W. S. Bodey menemukan emas di area ini pada tahun 1859.
Pada tahun 1876, penemuan cadangan emas dalam jumlah besar menyebabkan ledakan populasi.
Kota ini berkembang pesat dengan lebih dari 10.000 penduduk, ratusan toko, salon, hotel, rumah bordil, dan bahkan koran lokal bernama The Bodie Standard.
Namun, kejayaan Bodie tidak bertahan lama. Setelah tahun 1880-an, jumlah emas yang ditemukan semakin berkurang, dan perekonomian kota pun mulai menurun.
Banyak penduduk meninggalkan Bodie untuk mencari peluang yang lebih baik di kota lain.
Pada tahun 1940-an, Bodie secara resmi ditinggalkan dan berubah menjadi kota mati.
Yang unik, kota ini tidak pernah dihancurkan, sehingga bangunan-bangunan, rumah, sekolah, dan gereja tetap berdiri hampir dalam kondisi aslinya, seolah-olah penduduknya menghilang begitu saja.
Kini, Bodie menjadi situs sejarah yang dikelola sebagai Taman Bersejarah Negara Bagian California dan menarik ribuan wisatawan yang ingin melihat sisa-sisa kota perbatasan era demam emas di Amerika.
7. Craco, Italia – Kota Mati di Puncak Bukit
Craco adalah kota kuno di Italia Selatan yang telah dihuni sejak abad ke-6 SM. Terletak di wilayah Basilicata, kota ini memiliki posisi strategis di atas bukit yang memberikan perlindungan alami dari serangan musuh.
Selama Abad Pertengahan, Craco berkembang pesat dengan konstruksi kastil, gereja, dan bangunan pemerintahan yang megah.
Namun, kota ini mulai mengalami serangkaian bencana alam yang menghancurkan:
- Tanah longsor besar pada tahun 1963 menyebabkan banyak penduduk meninggalkan Craco dan pindah ke daerah lain.
- Banjir pada tahun 1972 memperburuk situasi, membuat semakin banyak orang mengungsi.
- Gempa bumi besar tahun 1980 menghancurkan sebagian besar bangunan yang tersisa, menjadikan Craco sebagai kota mati.
Kini, Craco dijadikan destinasi wisata bersejarah dan menarik perhatian karena keindahan arsitektur kunonya.
Kota ini bahkan pernah digunakan sebagai lokasi syuting film terkenal, seperti The Passion of the Christ karya Mel Gibson dan Quantum of Solace dalam franchise James Bond.
8. Ani, Turki – Kota 1001 Gereja yang Hilang
Ani adalah sebuah kota kuno di timur laut Turki, yang pada abad ke-10 dan ke-11 merupakan ibu kota Kerajaan Armenia.
Kota ini dikenal sebagai “Kota 1001 Gereja”, karena memiliki banyak gereja dengan arsitektur yang indah dan menjadi pusat perdagangan yang berkembang pesat di Jalur Sutra.
Pada puncak kejayaannya, Ani memiliki populasi lebih dari 100.000 orang dan menjadi salah satu kota terbesar di dunia pada saat itu.
Namun, kota ini mengalami kejatuhan akibat serangkaian peristiwa tragis:
- Pada 1236, bangsa Mongol menyerang dan menghancurkan sebagian besar kota, menyebabkan kematian massal.
- Pada 1319, gempa bumi besar menghancurkan sebagian besar bangunan di Ani, membuat kota ini semakin sulit untuk dihuni.
- Pada abad ke-18, Ani benar-benar ditinggalkan setelah pergeseran jalur perdagangan dan kerusakan yang terus terjadi.
Kini, reruntuhan Ani masih berdiri di perbatasan Turki-Armenia dan telah diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2016.
Wisatawan dapat melihat sisa-sisa gereja, benteng, dan katedral megah yang menjadi saksi kejayaan Ani di masa lalu.
9. Kolmanskop, Namibia – Kota yang Terkubur Pasir
Kolmanskop adalah sebuah kota hantu di tengah Gurun Namib, yang berkembang pesat pada awal abad ke-20 setelah ditemukannya deposit berlian yang melimpah di daerah tersebut.
Pada tahun 1908, seorang pekerja kereta api Jerman bernama Zacharias Lewala menemukan berlian pertama di area ini, yang kemudian menarik ribuan penambang dari seluruh dunia.
Kolmanskop pun berkembang menjadi kota kaya dengan fasilitas mewah, termasuk rumah sakit, sekolah, kasino, dan bahkan gedung opera.
Namun, kejayaan Kolmanskop tidak bertahan lama. Setelah Perang Dunia I, produksi berlian menurun drastis karena deposit berlian di wilayah ini semakin menipis.
Pada tahun 1928, berlian dalam jumlah lebih besar ditemukan di dekat Oranjemund, menyebabkan para penambang meninggalkan Kolmanskop. Pada 1956, kota ini benar-benar ditinggalkan.
Seiring waktu, angin kencang dari Gurun Namib mulai mengubur bangunan-bangunan di Kolmanskop dengan pasir, menciptakan pemandangan unik yang tampak seperti dunia pasca-apokaliptik.
Kini, Kolmanskop menjadi salah satu destinasi wisata fotografi paling terkenal di dunia, menarik para pelancong yang ingin melihat kota yang perlahan-lahan ditelan oleh pasir.
10. Kuldhara, India – Kota yang Ditinggalkan dalam Semalam
Kuldhara adalah desa yang terkenal dengan legenda misteriusnya dan terletak di dekat Jaisalmer, Rajasthan, India.
Desa ini telah dihuni sejak abad ke-13 oleh komunitas Paliwal Brahmin, yang dikenal sebagai pedagang dan petani yang makmur.
Namun, pada tahun 1825, seluruh penduduk desa menghilang dalam semalam, meninggalkan rumah-rumah mereka dalam keadaan kosong.
Tidak ada yang tahu pasti apa yang terjadi, tetapi ada dua teori utama mengenai alasan desa ini ditinggalkan:
- Pajak yang sangat tinggi – Menurut beberapa sumber, penguasa daerah memaksa penduduk membayar pajak yang sangat tinggi, sehingga mereka memutuskan untuk melarikan diri ke tempat lain.
- Kutukan misterius – Legenda mengatakan bahwa seorang menteri Jaisalmer bernama Salim Singh jatuh cinta pada seorang gadis dari desa ini dan memaksa penduduk menyerahkannya untuk dinikahi. Untuk menghindari ancaman tersebut, penduduk desa melarikan diri pada malam hari dan mengutuk Kuldhara agar tidak pernah bisa dihuni lagi.
Sejak saat itu, tidak ada satu pun orang yang berani menetap di Kuldhara, karena desa ini dianggap berhantu.
Kini, Kuldhara menjadi destinasi wisata yang menarik bagi pencinta misteri dan sejarah, serta sering menjadi lokasi eksplorasi bagi tim pemburu hantu.
Dari tragedi perang hingga bencana alam, deretan kota mati di Dunia ini menyimpan kisah-kisah menarik yang membuatnya tetap dikenang.
Beberapa menjadi monumen sejarah, sementara lainnya menjadi destinasi wisata misterius yang memikat para petualang.
Bagi yang tertarik dengan sejarah atau eksplorasi urban, kota-kota mati ini adalah saksi bisu dari peristiwa masa lalu yang patut dikunjungi.