Indonesia dikenal sebagai negeri yang kaya akan budaya dan keindahan alam. Namun, di balik destinasi populer seperti Bali, Yogyakarta, dan Lombok, terdapat banyak desa wisata yang menawarkan pengalaman liburan yang berbeda dan lebih autentik.
Desa wisata tidak hanya menghadirkan keindahan alam, tetapi juga memperkenalkan kearifan lokal, kehidupan masyarakat, dan budaya yang masih lestari.
Desa wisata umumnya dilengkapi dengan daya tarik khusus, fasilitas pendukung, dan aksesibilitas yang memudahkan wisatawan.
Desa Wisata Terbaik di Indonesia
Berikut ini 11 desa wisata terbaik di Indonesia yang wajib Anda kunjungi untuk pengalaman liburan yang unik dan berkesan.
1. Desa Penglipuran (Bali)
Sebagai salah satu desa terbersih di dunia, Desa Penglipuran merupakan contoh sempurna pelestarian nilai-nilai adat dalam kehidupan modern.
Desa ini terletak di Kabupaten Bangli dan dikenal dengan arsitektur rumah adatnya yang seragam serta berbahan alami seperti bambu dan tanah liat.
Tata ruang desa disusun berdasarkan filosofi Tri Mandala, yaitu pembagian ruang berdasarkan tingkat kesakralan.
Tidak diperkenankan adanya kendaraan bermotor masuk ke desa, menjadikan udara tetap bersih dan suasana sangat tenang.
Keunikan:
- Tata ruang adat Tri Mandala yang tertata rapi
- Rumah-rumah tradisional Bali yang masih asli
- Budaya dan adat istiadat yang masih dilestarikan, termasuk upacara keagamaan
Nilai tambah: Desa wisata di Indonesia ini juga aktif dalam kegiatan pelestarian lingkungan dan menjadi destinasi favorit wisata edukasi budaya serta studi pariwisata berkelanjutan.
2. Desa Pujon Kidul (Malang, Jawa Timur)
Berlokasi di dataran tinggi Kabupaten Malang, Desa Pujon Kidul menawarkan suasana pedesaan yang alami lengkap dengan kegiatan agrowisata.
Udara yang sejuk, pemandangan sawah dan pegunungan, serta keterlibatan aktif masyarakat dalam kegiatan wisata menjadikan desa ini cocok sebagai destinasi liburan edukatif.
Pengunjung dapat berinteraksi langsung dengan aktivitas warga seperti bertani, beternak, hingga belajar pembuatan biogas.
Aktivitas unggulan:
- Petik sayur langsung di kebun milik warga
- Mengolah susu menjadi produk seperti yogurt dan keju di Pawon Ndeso
- Menikmati kuliner khas desa dengan latar sawah di Kafe Sawah
Nilai tambah: Desa ini juga dikenal dengan Kampung Budaya, yang menyajikan pelatihan batik, seni tari, dan edukasi pertanian yang ramah lingkungan.
3. Desa Candirejo (Magelang, Jawa Tengah)
Terletak hanya beberapa kilometer dari Candi Borobudur, Desa Candirejo menyuguhkan nuansa pedesaan yang alami dengan latar Gunung Menoreh yang megah.
Desa wisata terbaik di Indonesia ini dulunya hanya tempat persinggahan wisatawan, namun kini berkembang menjadi desa wisata yang memadukan alam, budaya, dan tradisi lokal.
Aktivitas unggulan:
- Menyusuri desa dengan dokar (kereta kuda)
- Offroad dan menyusuri sungai Kali Progo
- Menginap di homestay warga dan belajar kerajinan tangan seperti batik dan anyaman
Nilai tambah: Program pariwisata di desa ini berbasis komunitas dan memperkuat partisipasi warga dalam pengelolaan wisata.
4. Desa Nglanggeran (Yogyakarta)
Berada di kawasan Gunung Api Purba, Nglanggeran menjadi desa wisata yang menggabungkan ekowisata, budaya, dan petualangan.
Desa ini merupakan contoh sukses penerapan pariwisata berkelanjutan dan pernah masuk dalam daftar 100 besar Global Sustainable Destinations.
Objek wisata menarik:
- Gunung Api Purba Nglanggeran untuk trekking dan sunrise hunting
- Embung Nglanggeran sebagai tempat relaksasi dan wisata air
- Air Terjun Kedung Kandang yang tersembunyi di area persawahan berundak
Nilai tambah: Warga lokal turut mengelola paket wisata seperti membuat topeng batik, pertanian organik, hingga home industry olahan kakao.
5. Desa Jatiluwih (Tabanan, Bali)
Jatiluwih menawarkan pemandangan sawah terasering yang spektakuler di ketinggian 700 meter dari permukaan laut.
Terkenal dengan sistem irigasi tradisional Subak, desa ini masuk dalam daftar Warisan Budaya Dunia UNESCO.
Suasana desa yang tenang dan jauh dari keramaian menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin merasakan Bali yang otentik.
Keunikan:
- Sawah berundak yang luas dan menenangkan
- Suhu sejuk khas pegunungan Bali
- Jalur trekking dan jalur sepeda di tengah hamparan sawah
Nilai tambah: Wisatawan dapat belajar tentang praktik pertanian organik dan pengelolaan air secara tradisional melalui tur edukatif yang tersedia.
6. Desa Ciptagelar (Sukabumi, Jawa Barat)
Terletak di kaki Gunung Halimun, Desa Ciptagelar menjadi contoh desa yang tetap setia pada nilai adat istiadat.
Masyarakat setempat menolak penggunaan alat modern dalam pertanian dan menjalani kehidupan yang serba tradisional sebagai bentuk penghormatan terhadap alam.
Daya tarik:
- Ritual adat pertanian seperti Seren Taun
- Rumah-rumah tradisional Sunda yang terbuat dari bahan alam
- Tidak ada listrik PLN dan penggunaan teknologi secara terbatas
Nilai tambah: Desa ini sering dijadikan contoh keberhasilan ketahanan pangan berbasis adat dan ekosistem yang terjaga.
7. Desa Osing Kemiren (Banyuwangi, Jawa Timur)
Desa wisata terbaik di Indonesia ini merupakan kampung adat suku Osing, suku asli Banyuwangi.
Osing Kemiren mempertahankan identitas budayanya melalui berbagai kegiatan seni, arsitektur rumah, dan pola hidup masyarakatnya.
Festival budaya seperti Ngopi Sepuluh Ewu hingga upacara adat Tumpeng Sewu rutin digelar.
Keunikan:
- Rumah adat Osing dengan ornamen khas
- Pelestarian seni tari, musik tradisional, dan bahasa Osing
- Proses pembuatan kopi secara tradisional dengan cita rasa khas
Nilai tambah: Wisatawan dapat merasakan atmosfer desa adat sekaligus menikmati sajian kuliner lokal dan kopi Osing yang diseduh dengan gaya tradisional.
8. Desa Sade (Lombok, Nusa Tenggara Barat)
Desa Sade merupakan tempat tinggal Suku Sasak yang mempertahankan gaya hidup tradisional.
Arsitektur rumahnya khas, lantainya dari tanah liat yang dicampur kotoran kerbau, dan atapnya dari alang-alang.
Hal menarik:
- Rumah adat Sasak yang unik
- Tarian dan upacara adat lokal
- Kerajinan tenun ikat khas Sasak
9. Desa Kete Kesu (Toraja, Sulawesi Selatan)
Desa adat ini menampilkan budaya Toraja yang masih hidup. Rumah adat Tongkonan, pemakaman tebing batu, dan upacara adat Rambu Solo’ menjadikan Kete Kesu sebagai situs budaya yang sangat penting.
Daya tarik utama:
- Pemakaman di tebing batu berusia ratusan tahun
- Seni pahat dan ukiran khas Toraja
- Tongkonan dan tradisi spiritual
10. Desa Wae Rebo (Flores, Nusa Tenggara Timur)
Terletak di ketinggian 1.200 meter dpl, Wae Rebo sering dijuluki “desa di atas awan”.
Desa wisata ini hanya dapat dicapai dengan trekking sekitar 3–4 jam dan menawarkan suasana magis serta rumah adat berbentuk kerucut bernama Mbaru Niang.
Pengalaman menarik:
- Menginap di rumah adat bersama warga
- Upacara penyambutan tamu
- Keindahan alam pegunungan Flores
11. Desa Arborek (Raja Ampat, Papua Barat)
Desa wisata terbaik di Indoensia ini menawarkan surga bawah laut yang begitu memanjakan mata.
Dikenal sebagai spot snorkeling dan diving, Arborek memiliki terumbu karang yang masih alami dan penuh biota laut.
Pengalaman berinteraksi langsung dengan masyarakat lokal juga menjadi nilai tambah tersendiri.
Daya tarik:
- Snorkeling hanya beberapa meter dari dermaga
- Rumah panggung di tepi laut
- Kerajinan tangan dari bahan laut
Mengunjungi desa wisata bukan hanya sekadar liburan, tapi juga kesempatan untuk menyelami budaya lokal, belajar kearifan tradisional, dan ikut mendukung ekonomi masyarakat desa.
Dari Bali hingga Papua, setiap desa memiliki cerita dan pesonatersendiri. Jadi, sudahkah Anda memutuskan desa wisata mana yang ingin dijelajahi lebih dulu?